Diksi Yang Selalu Salah Menempatkan Diri
Aku hanya ingin melakukan sesuatu yang kuimpikan. Setidaknya sekali. Apa itu sangat tidak layak untuk kudapatkan? Atau aku memang tidak akan pernah dipertemukan dengan takdir yang kuidamkan?
Aku ingin muak. Ingin sekali rasanya dunia tau bahwa aku juga sudah berusaha. Untuk menjadi yang membanggakan. Untuk mendapatkan apa-apa yang dinilai baik. Aku sudah berusaha walau tak satupun melihatnya dengan kesungguhan.
Di lain sisi, aku memikirkan perasaannya. Perasaan orang-orang itu. Aku mengerti tapi aku tak tau bagaimana menyuarakan empati. Alih alih menyatakan belas kasih, yang keluar dari bibirku adalah kalimat arogansi.
Terkadang aku benci diriku sendiri. Menjadi panutan dan pengecut diwaktu yang bersamaan. Aku ingin memakai topeng lalu menyuarakannya-- semua yang dikepalaku.
Tidak, aku tidak bisa. Aku tidak bisa melakukan apapun karena aku adalah diksi yang selalu salah menempatkan diri.
Komentar
Posting Komentar