It's Really Nothing
Memangnya apa yang lebih melelahkan dari berpura-pura? Memasang wajah bahagia pada setiap suasana. Menepis perasaan duka ketika tak ada yang bersedia menjadi tempat bercerita. Menjadikan dunia tempat yang baik-baik saja ketika manusia di dalamnya menyuguhkan berbagai luka.
Menenggelamkan wajah dalam-dalam pada lipatan tangan jelas bukan pilihan ataupun keinginan. Mencoba untuk menjabarkan keluhnya hanya akan semakin menyesakkan.
Maka, menerima takdir adalah yang paling berlogika daripada menjadi gila karena mengidamkan prolog cerita yang tak selaras dengan realita.
Mungkin bagi sebagian manusia di bumi, ini hanya bualan yang dihiasi diksi. Mungkin bagi mereka, manusia-manusia bertopeng hanyalah canda. Mereka lupa, bumi tak bisa dilihat hanya dari satu sisi.
Komentar
Posting Komentar