Kamu pikir melarikan diri adalah jalan keluar?

Di sudut sana, ada seseorang yang termenung. Ia berkali-berkali memukul kepalanya dengan kepalan jarinya sendiri. Kadang-kadang ia tertawa seakan tak punya beban untuk kemudian menangis merutuki setiap kebodohan.

Seseorang itu dihujani berbagai pertanyaan setiap hari. Ia dihantui isi kepalanya sendiri. Ia merasa kebingungan setiap waktu. Pada setiap mengapa yang tak kunjung memberi karena. Dan saat itu juga, ia ingin menyudahi semuanya. Dirinya yang pandir dan isi kepalanya yang luar biasa di luar kendalinya. Ia ingin melarikan diri. Pergi ke tempat dimana ia tak harus berpura-pura. Tempat dimana tak seorang pun mengenalnya. Karena demi apapun, ia benci disuguhi pertanyaan. Dengan begitu, ia bisa menata kembali sebagian yang telah kacau karena ulahnya sendiri.

Namun, lagi dan lagi, melarikan diri takkan pernah menjadi sebaik-baik solusi. Hanya akan menumpuk kerumitan perkara itu dan ini. 
Sebab demi alam semesta yang tak pernah memiliki jeda, ia sangat putus asa. Antara gagah atau sudah. Antara menyuarakan tulisan atau membungkam lisan. Keduanya sama saja. Takkan pernah memberi sebenar-benar tenang bagi jiwa. 

Komentar

Postingan Populer