Sebuah Ketidakmungkinan
Pernah ada satu nama. Melekat begitu lama, tak mampu untuk tiada. Bahkan kumaknai sebagai 'bahagiaku pasti ada padanya'. Demi apapun, ia adalah definisi segala yang kusebut sempurna.
Nahasnya, kebahagiaan yang ada padanya, kesempurnaan yang ada padanya, dan seluruh yang ada padanya bukan untukku. Takdir baginya bukan memilikiku.
Aku paham sekali. Aku ini mana pantas disandingkan dengannya? Aku ini siapa sampai berani ingin memilikinya? Ia bahkan tak pernah mengetahui keberadaanku di semesta raya. Mana mungkin aku bisa dengannya?
Iya, ini harus jadi titik hentiku.
Seharusnya--saat kutau ia terlalu sempurna, aku segera menyadarkan diriku. Mengatakan pada diriku sendiri bahwa memilikinya takkan pernah mudah. Mencintainya pasti menimbulkan banyak resah. Namun, aku malah semakin tak tau arah. Menyebabkan masalah dengan mencintai orang yang salah dengan begitu serakah.
Komentar
Posting Komentar